Jumat, 21 Oktober 2011

nih contoh2 aksiku

ngonsep semut , reynox DCR250 + 50mm

ternyata hasilnya pake kaca pembesar jelek2 om,,,wkwkwk

berunding dulu dengan master makronya
pertama pakai reserve, di pegang tangan

reserve, di bungkus kertas ( kata orang sih makro termos putih gelang karet merah,,wkwkwk )

suasana hunting bersama2 teman seperjuangan

termos putih beraksi

kaca pembesar + DIY ring flash

kaca pembesar + diy difuser

Kamis, 20 Oktober 2011

masih belajar makro ( memakai kaca pembesar )

hasil oprekannya
kaca pembesar
masih didalam dunia makro dengan beragam teknik dan cara yang akan  kita pakai. jika kita masih ingin berkarya akan tetapi dana masih kurang memadai ,salah satu cara yang paling murah meriah adalah teknik makro dengan menggunakan kaca pembesar. tidak perlu beli lensa makro yang sangat mahal hanya dengan berbekal 7 ribu rupiah kita bisa sedikit mengabadikan karunia Tuhan berupa hewan2 kecil yang sangat indah dan menawan. akan tetapi banyak sekali kekurangan yang akan kita temui 

bila dibandingkan dengan reserve keunggulan teknik ini. adalah fokus yang kita dapatkan sangat mudah , untuk mata tua dan tangan tremor kemudahan dalam hal fokus sangat2lah membantu. lensa tidak cepat kotor karena loop hanya di tempatkan di depan lensa ( filter ) dan saya rasa sangat PRAKTIS mungkin ( karena mampunya ya pakai ini ).

kelemahan2 itu antara lain biasanya hasil yang di dapat masih kalah bening dengan teknik reserve apalagi jika kita punya lensa makro, kadang2 dan pasti hasil yg kita dapatkan mengandung CA  ( ga ngerti artinya ,,, chromatic aberration atau apalah,,,,) tapi kira2 hasil potonya jelek, atau mengandung cahaya yang tidak kita ingginkan.

bagi yang mempunyai banyak modal sih kurang kerjaan kali....hari gini makro pake  kaca pembesar. tapi apakah salah jika kita coba salah satu teknik ini. bagi yang cekak modal pokok ada kemauan aja dah bagus karena alat itu nomer 6, karena nomer satu sampai lima adalah pancasila dasar negara kita.
sudah cukup sampai disini ngelanturnya mari kita kemon keep jepret makro itu indah.

bunga di taman
no edit just resize saja


tanda panah
masalah yang kadang2 atau sering kita temui jika memakai kaca pembesar


semoga berkenan dengan segala kekurangannya.

Selasa, 11 Oktober 2011

diy macro studio

bertiga

berlima

proses poto

my assisten


setelah tidak sengaja google diy difusser terbersit ide untuk mencoba buat sendiri diy macro studio di rumah bersama anakku tercinta marion girang sebagai penyemangat dan pengganggu project ini. pertama-tama cari kardus bekas kesana-kemari ketemulah kardus kecil sebagai bahan percobaan. tidak apa-apa walaupun kecil sebagai tester awal projeck ini, biarpun kecil yang penting cara kerja dan prosesnya kan hampir sama. terus di lubangi sesuai dengan contoh yg ada, di sebelah atas dan samping kanan dan kiri kardus. kemudian kita cari kertas hvz putih kita pakai sebagai penutup kardus yg sudah kita lubangi tadi, jangan lupa untuk bgnya juga. sementara ini bg yg kita pakai adalah warna putih mungkin lain kali kita coba warna yg lain.
untuk pencahayaan saya pakai dua sistem pencahayaan yang saya tempatkan samping kiri dan kanan. lampu pertama saya gunakan lampu belajar di isi dgn lampu philip warna putih, dan satunya memakai yn460II+trigger dengan kekuatan setara 1/32 atau tengah2.
diatas sedikit hasil dari percobaan pertama diy macro studio yg masih jauh dari kata2 sempurna untuk hasilnya, yg penting kita sudah berusaha untuk belajar membuat mini studio walaupun hasil masih jelek.
macro mobil die cast | no edit (only watermark) | croop n resize only
450d | 1/40 | iso400 | F5,6 | fl 50mm

pemadam gaul

Jumat, 07 Oktober 2011

masih belajar makro ( teknik reserve )

file asli

edit warna sedikit

crooping

hasil akhir


dalam dunia makro banyak sekali teknik yang kita pakai. seringkali kita terbentur dana untuk mendapatkan alat yang inginkan dan kita idam2kan. maka dari itu berbagai cara kita lakukan untuk sekedar tetap eksis di dunia makro. teknik paling dasar yaitu menggunakan reserve, baik itu secara langsung maupun tidak.

keunggulan teknik ini. hasil yang kita dapatkan sangat bagus , kaya warna, sangat detail ( tidak kalah dgn lensa makro , kalau tidak salah ) tetapi juga mempunyai banyak sekali kelemahan.

kelemahan2 itu antara lain fokus yang sangat2 sulit terutama bagi kita yg sdh tua ( gemetar/ tremor ), ada vignet sehingga perlu recroop, harus sabar dan pengertian, lensa cepat kotor dan saya rasa sangat tidak PRAKTIS mungkin. 

bagi yang mempunyai banyak modal sih kurang kerjaan kali....hari gini makro pake reserve, tapi apakah salah jika kita coba salah satu teknik ini. bagi yang cekak modal pokok ada kemauan aja dah bagus karena alat itu nomer 6, karena nomer satu sampai lima adalah pancasila dasar negara kita.
sudah cukup sampai disini ngelanturnya mari kita kemon keep jepret makro itu indah.

semoga berkenan dengan segala kekurangannya.

i love photograpHy






paling suka dalam dunia photograpy salah satunya adalah bebas bergaya semau lu semau gue. tidak ada yang benar tidak ada yang salah terserah daya kreatifmu dan imajinasimu di bumbui selera senimu. boleh edit atau tidak terserah kamu bukan orang lain apalagi bapak ibumu. kita berkarya orang lain yang mencela. jangan anggap remeh para master biar dia ngoceh apa masukin dalam hati saja. karya kita adalah yang terbaik bagi kita belum tentu bagi orang lain. meskipun karya kita tidak laku minimal istri kita suka. tidak ada aturan yang mengekang kita paling2 aturan tidak baku saja bg sesama pengemar, boleh ditaati boleh tidak. free man keep jepret.